Tidak banyak yang tahu tentang nama Bangun Sugito Tukiman. Namun tentunya sebagian besar dari Anda tahu tentang Gito Rollies. Ya, Bangung Sugito Tukiman merupakan nama asli dari Gito Rollies. Sosok yang satu ini terkenal sebagai vokalis rock dari band The Rollies yang sempat tenar di tahun 1980an.

Tidak hanya sosoknya yang sebagai vokalis yang membuat nama Gito Rollies terkenal. Gito Rollies juga terkenal dengan tindakan hijrahnya dari vokalis rock dan segala bentuk kehidupan glamornya menuju ke jalan pertaubatan dan menjadi pendakwah.

Gito Rollies Muda

Sejak muda, Gito Rollies memang sudah menyukai musik rock. Sosok seorang Mick Jagger yang merupakan pentolan dari band rock terkenal The Rolling Stones merupakan idola bagi Gito. Dan sejak muda, jiwa rock memang sudah melekat dalam dirinya walaupun seringkali berujung ke hal-hal yang tidak baik. Gito muda yang tumbuh dan besar di Bandung memang terkenal dengan kenakalannya.

Dia dikenal sebagai siswa bengal pada masa SMA-nya. Berbagai tingkah nakalnya membuat banyak orang geleng-geleng kepala termasuk saat perayaan kelulusannya yang membuat Bandung gempar. Di tahun 1967, aksi nekadnya mengendarai motor berkeliling Bandung tanpa busana dalam rangka merayakan kelulusannya membuat banyak orang terkejut. Mungkin ada yang melihat langsung dan masih ingat sampai saat ini. Menurut Gito, saat itu dia benar-benar sangat senang karena dia tidak menyangka bisa lulus SMA mengingat bagaimana daftar kelakuan nakalnya semasa sekolah sangatlah panjang.

Setelah lulus dari SMA, Gito kemudian membuat band bernama The Rollies bersama beberapa rekannya. Dan band ini semakin menunjukkan eksitensinya khususnya di tahun 70an. Dari band inilah nama tenar Gito Rollies berasal. Sosok Gito Rollies mulai dikenal oleh publik karena suaranya yang serak yang mirip-mirip dengan James Brown dan gaya manggungnya yang dikatakan mirip dengan The Rolling Stones.

Seiring berjalannya waktu, Gito mulai diidolakan oleh orang lain yang menyukai musik The Rollies. Semakin terkenal dirinya bersama dengan band-nya, Gito mulai terjerumus ke lembah kehidupan yang hedonis. Salah satu yang terparah adalah bagaimana dirinya berkubang dengan narkoba. Bahkan setelah menikah dengan Uci Bing Slamet dan dikaruniai seorang anak dan kemudian bercerai lalu menikah kembali dengan wanita keturunan Belanda bernama Michelle Van der Rest, Gito masih belum bisa terlepas dari belenggu narkotika.

Tobatnya Gito Rollies

Tidak hanya di dunia musik saja, Gito juga menyemplungkan dirinya di dunia akting dengan membintangi beberapa judul film. Ketenarannya semakin meningkat yang membuatnya semakin terlena sampai pada tahun 1995 yang merupakan titik balik kehidupan Gito Rollies. Pada tanggal 10 November 1995, sang rocker benar-benar berhasil menghentikan ketergantungannya pada narkotika dan juga alkohol. Ada kejadian yang benar-benar membuatnya tersadar, yaitu pada saat dirinya berada dalam keadaan “ngefly” selama tiga hari yang membuatnya tidak bisa tidur dan makan.

Selama tiga hari tersebut, Gito melihat kilasan hidupnya dan dia melihat berbagai tindakan jahat yang pernah dia lakukan. Hal itu membuat dirinya ketakutan dan memutuskan untuk hijrah dan mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa. Sejak saat itu, Gito mulai menekuni agama Islam dengan sebenar-benarnya dan akhirnya dia dikenal sebagai pendakwah.

Di usianya yang menginjak kepala empat, Gito aktif sebagai pendakwah dengan memberikan tausiah tidak hanya pada kalangan artis tapi juga kalangan umum. Dan sampai pada akhir hayatnya, Gito masih rajin berdakwah meskipun dibantu dengan kursi roda. Penyakit kanker getah bening yang dideritanya akhirnya merenggut nyawa Gito pada saat dirinya sedang akan berdakwah. Gito Rollies menghembuskan napas terakhirnya di usia 61 tahun.

Tak bisa disangkal memang, dalam dunia band terutama musik rock yang paling sering mendapat sorotan adalah vokalis dan gitaris atau terkadang drummer. Sementara bassis terpaksa harus tersingkir dari lampu sorot karena dianggap kurang penting.

Padahal secara komponen, seorang bassis ini akan memberikan nuansa greget dengan sesi rhythm-nya. Tidak banyak basis ini yang disorot oleh publik. Tapi tetap saja, ada banyak yang terbaik dan layak untuk diacungi jempol, seperti:

5) Les Claypool

Leslie Edward atau biasa dikenal dengan Les Claypool adalah basis Primus. Rupanya selain menjadi seorang bassis, ia juga penulis lagu, penyanyi, penulis, aktor dan juga komposer. Sebutan bassis terbaik sepanjang masa ini diberikan lantaran kepiawaiannya memainkan eletric bass yang dikombinasikan dengan tapping, slapping, whammy bar bends hingga strumming.

Salah satu pahlawan Les Claypool yang menginspirasinya adalah Geddy Lee.

'Pertama kali aku menonton konser Rush, aku menghabiskan waktu melihat tangan Geddy. Ada banyak hal yang aku tidak tahu, dan aku tidak tahu kalau ada roundwound string.'

Les Claypool sendiri mengakui kalau ia berusaha sekali ingin sepeti Geddy Lee dan Chris Squire.

Artikel ini terwujud atas kerjasama dengan https://www.mahabet.org - situs bola online indonesia

4) Geddy Lee

Tak heran kalau Les Claypool begitu mengidolakan basis Rush ini. Majalah Rolling Stone sendiri mendapuknya sebagai bassis terbaik urutan keempat. Bahkan ia juga tidak bernyanyi atau bermain keyboard. Jadi ia benar-benar hanya fokus pada satu alat musik saja.

Rush sendiri kerap memasukkan orang ke-empat di panggung demi mengurangi beban Lee, namun mereka tetap ingin kalau grup mereka hanya terdiri dari tiga orang saja di panggung.

Selain sebagai seorang bassis, Geddy Lee juga seorang penyanyi, musisi dan penulis lagu. Grup ini cukup lawas, dimana ia bergabung dengan Rush di tahun 1968 dan menggantikan bassis lawas Jeff Jones. Ia juga sempat mengeluarkan solo, dan karya pertamanya berjudul My Favorite Headache dirilis tahun 2000. Karena kepiawaiannya bermain bass, ia kerap diidolakan oleh orang terkenal selain Les Claypool, antara lain Burton Metalica, Steve Harris dari Iron Maiden hingga John Myung dari Dream Theater.

3) Paul McCartney

Semua orang begitu mengagumi Paul McCartney karena kecerdasannya dalam hal menulis lagu-lagu The Beatles. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pemain bass yang handal dan tanpa kesalahan.

Paul McCartney menggantikan peran Stuart Sutcliffe yang meninggalkan band ini dan saat itu tidak ada yang mau menggantikan posisinya. Begitu Paul McCartney, tidak disangka ia menguasainya dengan cepat. Selain itu, ia juga sangat pintar bermain gitar dan drum.

2) Flea

Flea adalah bassis Red Hot Chili Peppers. Majalah Rolling Stone mendapuknya sebagai salah satu bassis terbaik sepanjang masa karena kemahirannya bermain instrumen.

Rupanya Flea sendiri terinspirasi bassis di era 1980s Los Anglese dalam punk scene di awal-awal. Kemudian ia akhirnya menemukan ciri khasnya sendiiri. Tahun 2009, ia juga bergabung dengan pasukan Thom Yorke dalam supergroup Atoms for Peace.

1) John Entwistle

John Entwistle adalah bassis The Who. Sebelum berpindah ke instrumen bass, ia terbiasa dengan piano. Saat memainkan bass, ia dianggap memiliki nada yang powerful dan booming.

Salah satu album solo yang paling dikenal adalah 'My Generation'. Sayangnya, John Entwistle meninggal mendadak di tahun 2002.

Tidak menyangka, rata-rata bassis terbaik sepanjang masa adalah band-band lawas. Masih menunggu generasi sekarang untuk mengambil alih! Siapa ya?

Melihat perkembangan musik dari masa ke masa mungkin kita akan menemukan bagaimana transformasi dari berbagai genre yang ada di mana para musisi dilahirkan, tentunya perkembangan ini juga membawa perubahan pada seniman itu sendiri, tak hanya pada karakter musik yang dibawakan saja melainkan juga pada penampilan dan pembawaan artis tersebut.

Sedikit melihat ke belakang, kita akan menemukan beberapa nama – nama besar dari para vokalis indonesia yang memiliki karakter begitu kuat yang menjadikannya seorang legend bahkan tidak sedikit dari mereka yang masih berkiprah di industri musik tanah air. Berikut ini adalah beberapa Vokalis Rock Legendaris Indonesia yang mungkin juga menjadi idola anda hingga saat ini.

Vokalis Rock Legendaris di Indonesia

1. Kaka Slank

Akhadi Wira Satriaji atau yang lebih akrab disapa Kaka ini tentu sudah tak asing lagi buat kita, dari masa ke masa karyanya selalu bisa dinikmati bahkan hingga sekarang ia pun masih tetap berkiprah di belantika musik indonesia bersama band Slank.

Sebetulnya kaka bukanlah vokalis pertama di slank melainkan ia bergabung dengan band yang membesarkan namanya ini pada tahun 1989. Diawali dengan debut album pertamanya yang bertajuk ‘suit suit hehe’ pada tahun 1990 dengan single hitsnya yang berjudul ‘maafkan’ sudah sangat membuktikan kualitas dirinya yang kemudian disusul album kedua dan seterusnya hingga sekarang.

2. Anang Hermansyah

Memulai dengan karir solonya, anang hermansyah kala itu masih dibantu oleh beberapa kawan dari potlot dalam pembuatan album pertamanya dengan hits ‘biarkanlah’ yang sangat laris di pasaran.

Dua tahun kemudian yaitu pada tahun 1992 ia mulai mencoba membuat sebuah band bergenre rock bernama Kidnap yang beranggotakan Massto, Koko, Damon, Teguh dan Gorgha, sempat membuat sebuah album berjudul ‘katrina’ satu tahun setelahnya dan berhasil melesatkan single ‘biru’ yang cukup populer saat itu. Namun sayangnya band ini tidak berumur lama karna kemudian Anang kembali ke jalur solo hingga sekarang.

3. Krisyanto

Macho, sangar, serta cadas merupakan gambaran yang tepat untuk pentolan dari band jamrud ini. ya, krisyanto adalah seorang musisi dengan suara yang khas dan telah berhasil bertahan dengan tetap menjaga jalur genre rocknya itu hingga sekarang. memulai karirnya dari band yang dulu bernama Jamrock pada tahun 1995 dan dilanjutkan dengan kontrak bersama Logiss records yang berhasil meluncurkan album bertajuk ‘Nekad’ pada tahun 1996 sekaligus merubah nama band menjadi Jamrud.

Meski sempat mengundurkan diri dan digantikan dengan vokalis yang baru pada tahun 2007, namun akhirnya Krisyanto pun kembali bersama jamrud di tahun 2011 dan berhasil memukau kembali dengan album remakenya.

4. Ari Lasso

Berawal dari band dewa 19, Ari Lasso sempat menjadi vokalis di sana dan mengeluarkan beberapa album yang cukup hits di masanya, salah satu yang masih enak didengar hingga sekarang adalah lagu bergenre slow rock dengan judul ‘kangen’ yang dibuat pada tahun 1992.

Itulah beberapa contoh vokalis rock paling melegenda di Indonesia. Bagaimana menurut teman teman sekalian? Adakah yang menjadi favorit teman teman? Siapapun orangnya, para vokalis ini telah menorehkan sejarah yang teramat baik di dalam dunia lagu Indonesia, apresiasi yang mereka dapatkan pun tidak sedikit sehingga dengan ini nama dan suara mereka akan terus dikenali oleh berbagai generasi mulai dari generasi tua sampai muda sekalipun.